Artikel Lain Lain


Sepuluh Haram Terpampang di Facebook



Facebook, jejaring sosial terbesar di dunia, kini menjadi mesin pencarian identitas. Baik dari perusahaan, pengintai, maupun aparat hukum. Tak lupa peretas yang ingin membuat identitas palsu. Wahai pemilik akun di jejaring besutan Mark Zuckerberg, perhatikan 10 hal terlarang untuk muncul di Facebook.

1. Tanggal lahir
Mengungkap tanggal lahir itu berbahaya. Sebab institusi keuangan biasanya membutuhkan informasi tanggal lahir untuk kartu kredit atau pernyataan di bank. Membiarkan tanggal lahir terlihat, sama saja membuka pintu untuk pencurian identitas.

2. Nama tengah Ibu
Ingat banyak situs yang menggunakan jawaban nama tengah sebagai pertanyaan keamanan untuk mengingat kata kunci. Waspadalah apa yang anda tulis tentang Ibu di dunia maya

3.Alamat rumah
Tidak perlu membagi informasi ini dengan teman, kenalan atau mantan rekan kerja. Pencuri sekarang juga tahu cara menggunakan Facebook. Apalagi jika Anda menulis status sedang bepergian sekeluarga, sudah tinggal tunggu masa saja isi rumah dikuras si penjahat ini.

4. Status pergi dari rumah dalam waktu lama
Menulis status pergi dari rumah dalam jangka waktu lama berarti mengumbar informasi kepada dunia maya bahwa rumah Anda kosong. Jika Anda memang harus mempublikasikan status ini, maka bisa ditambahkan bahwa ada penjaga, anjing atau alarm pencuri di rumah.

5. Status pergi dari rumah dalam waktu singkat
Meski cuman singkat, kalau Anda terus-terusan menulis check-in di tempat yang berada di luar rumah, pencuri tentu awas kalau kediaman Anda kosong.

6. Foto tak sopan
Anda mungkin sudah membaca bahwa ada orang yang kehilangan pekerjaan karena mereka bersikap rasis atau menampilkan foto yang tak sopan di dunia maya. Jadi jangan lakukan!

7. Mengeluh atau marah
Jangan bilang ke Facebook atau Twitter jika Anda marah kepada bos, mengaku mabuk, dan memiliki obat-obatan terlarang. Atau mengaku pura-pura sakit.

Screenshoot status Anda bisa jadi bukti yang membahayakan reputasi, klien dan nasib profesi. Di Singapura, bahkan remaja yang menulis status berbau rasis bisa ditangkap. Di bawah UU Penghasutan, siapa pun yang terbukti bersalah menyebarluaskan kebencian antar ras atau kelas dalam populasi di Singapura dapat di denda 5 ribu dolar Singapura (Rp 37 juta) dan penjara maksimal tiga tahun.

8. Nomor telepon
Memasang nomer telepon, maka dipastikan Anda akan dihubungi banyak telemarketer, pengintai dan temannya teman yang sok kenal.

9. Status hitung mundur jelang liburan
Lebih baik menulis status setelah liburan. Sebab kalau sebelum liburan beresiko diketahui penjahat yang sudah siap menguras isi rumah Anda selagi kosong.

10. Foto interior rumah
Mengunggah foto isi rumah Anda menjadi jalan mulus pencuri untuk menilai perabot yang Anda miliki.
Sumber: (Tempo.co)


Siapa Mau…? 

Menjadi Guru Dengan Gaji 40 Dinar Sebulan,

Oleh Muhaimin Iqbal    Jum'at, 03 February 2012
Beberapa hari lalu saya mendapatkan kiriman yang sangat berharga yaitu berupa buku tua (terbit pertama kali 1963) - dengan judul Sejarah Pendidikan Islam yang ditulis oleh Prof. DR. H. Mahmud Yunus (almarhum – Ex Rektor IAIN Imam Bonjol – Padang). Yang menarik adalah dari waktu ke waktu, umat ini mengalami pasang surutnya. Umat ini berjaya manakala iman dan ilmu dikuasai, para guru dan pendidik dihargai.

Penghargaan ini tentunya tidak harus berarti uang, tetapi pemberian gaji yang baik kepada mereka dapat menjadi salah satu indikator seberapa baik masyarakat menghargai para guru ini.

Di salah satu jaman kejayaan Islam yang dikenal dengan generasinya Shalahuddin al Ayyubi gaji guru di dua madrasah yang didirikannya yaitu Madrasah Suyufiah dan Madrasah Shalahiyyah berkisar antara 11 Dinar sampai dengan 40 Dinar sebulan!. Inilah jaman ketika Islam menjadi guru dunia, bahkan guru di bidang engineering dan teknologi seperti yang ter-representasi-kan oleh Al-Jazari dengan kitabnya - Kitáb fí ma'rifat al-hiyal al-handasiyya (Buku Pengetahuan Tentang Alat-alat Mekanik yang Cerdas) - yang bahkan untuk jaman modern ini sekalipun tergolong sebagai buku yang canggih.

Saya tahu tidak semua guru mengharapkan balasan materi seperti ini, tetapi masyarakatlah (terwakili oleh wakil-wakil dan pemimpinnya – dan kita semua) yang harus memperhatikan kesejahteraan mereka. Agar mereka bisa fokus pada tugasnya, dan agar suatu bangsa bisa memperoleh orang-orang terbaiknya untuk menjadi guru bagi anak-anak mereka.

Lantas apakah sekarang wajar seandainya kita sekarang meng-appresiasi para guru dengan gaji bulanan antara 11 Dinar sampai 40 Dinar sebulan-nya (saat tulisan ini berarti sekitar Rp 25 juta – Rp 90 juta sebulan !)   di jaman ini ?.

Saya melihat kewajarannya gaji guru di range tersebut. Mengapa ?, Itu kurang lebih range gaji para manager dan eksekutif perusahaan menengah di Indonesia saat ini. Jadi wajar bukan kalau kita bisa meng-appresiasi guru-guru yang professional setara dengan para manager dan eksekutif professional tersebut  ?. Bahkan para professor di perguruan tinggi, dan guru-guru impor di sekolah-sekolah internasional yang mulai marak di negeri ini sudah melampaui range tersebut.

Saya juga melihat adanya potensi kemampuan masyarakat dan negara untuk meng-appresiasi para guru ini seperti pada masa Shalahuddin tersebut di atas. Yang diperlukan adalah perubahan orientasi layanan, mana yang lebih dipentingkan. Bayangkan dengan perbandingan-perbandingan berikut :

·         Kepala cabang bank menengah yang melayani Anda dalam transaksi finansial, mereka sudah berada di range gaji 11 Dinar – 40 Dinar  sebulan tersebut. Masak yang mengurusi transaksi yang lebih penting – yaitu transaksi Ilmu – untuk anak-anak kita, yang akan menjadi bekalnya seumur hidup tidak mendapatkan apresiasi yang minimal sama ?.
·         Manajer-manajer perusahaan telekomunikasi, perdagangan, industry dan jasa lainnya juga sudah menikmati range gaji yang layak tersebut. Mengapa tidak untuk para  guru anak-anak mereka ?.
·         Wakil-wakil kita di dewan, digaji secara layak untuk pekerjaan dan produk yang sering tidak jelas – mengapa tidak untuk para guru yang pekerjaan dan produknya jelas – yaitu menyiapkan generasi unggulan kedepan – yang akan menentukan maju tidaknya bangsa ini kedepan ?.
·         Dlsb.dlsb.

Meng-apresiasi secara baik untuk para guru tidak berarti harus menjadi beban yang tidak terjangkau oleh masyarakat. Yang diperlukan hanyalah menggeser fokus, bila selama ini pemerintah dan masyarakat lebih suka membelanjakan anggarannya untuk produk dan jasa yang dapat dilihat atau dinikmati segera – menjadi focus untuk menyiapkan generasi-generasi yang unggul untuk masa kini dan  masa yang akan datang.

Bayangkan pula dampaknya bila apresiasi terhadap para guru ini bisa diberikan secara semestinya. Potensi-potensi terbaik bangsa ini bisa bertahan menjadi guru, tidak hanya kepincut dengan pekerjaan lainnya seperti kerja di bank, menjadi manajer industry, menjadi anggota dewan dlsb.

Bila masyarakat berhasil menarik orang-orang terbaik dibidangnya untuk menjadi guru, maka disitulah generasi unggulan ini akan lahir. Guru-guru dari kalangan yang terbaik dibidangnya ini selain berbekal ilmu yang cukup, mereka juga akan kreatif , inovatif dan produktif dalam mengembangkan bahan ajar-nya. Hasilnya akan sepertu spiral yang berputar keluar, guru bermutu – materi ajar bermutu – produk anak didik berkwalitas tinggi – generasi unggul – semakin tinggi apresiasinya ke ilmu dan tentu juga guru dst.

Sebaliknya bila guru tidak mendapatkan perhatian yang seharusnya dari masyarakat, yang terjadi adalah seperti spiral yang berputar kedalam. Guru tidak diapresiasi semestinya – guru tidak fokus – materi ajar kurang bermutu – prestasi anak didik menurun – kwalitas generasi rendah – apresiasi terhadap guru lebih rendah lagi dst.

Spiral yang berputar kedalam ini antara lain yang kita hadapi sekarang. Produk anak didik dan generasi yang jauh dari sifat keunggulannya, indikasinya antara lain adalah umat yang mayoritas ini diperdaya oleh umat lain yang minoritas dalam bidang ekonomi, politik dan masyalah-masyalah kemasyarakatan lainnya.

Indikasi lemahnya generasi juga bisa kita lihat dari produk anak didik yang telah terjun ke masyarakat : bila menjadi pejabat atau birokrat dia korupsi, bila berpolitik mereka dusta, bila menjadi pedagang mereka curang, bila menjadi hakim mereka tidak berbuat adil, bila menjadi pegawai mereka kurang produktif, bila menjadi pengusaha mereka mengeksploitasi pekerja untuk kepentingan sendiri dan bila menjadi penguasa mereka sewenang-wenang.

Maka situasi seperti ayam dan telur – mana yang harus didahulukan tersebut – harus kita break dan diurutkan lagi dari awal. Kalau saya memilih break ke titik awal tersebut adalah mulai dari para guru. Hidup bapak- ibu Guru !. 
Sumber:"Gerai-dinar"

 

Bocah 8 Tahun Jadi Pebisnis Fenomenal di Jagat Maya

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Awalnya sederhana saja, jualan kelereng melalui internet. Namun siapa sangka, Harli Jordean, 8 tahun, kini dijuluki sebagai taipan jagat maya termuda. Tak hanya di Inggris, kelereng jualannya kini laku hingga mancanegara. 

"Mimpi saya adalah memiliki jaringan toko seperti Hamleys - itu akan menjadi salah satu toko mainan terbesar di dunia, tetapi menjual segala macam kelereng," ujar bocah asal Stoke Newington, London, ini.

harli mulai berjualan kelereng ketika suatu hariu ia sangat kecewa karena ada temannya yang lebih tua dalam kelompok bermainnya mencuri kelerengnya.

Semula, ia hanya menjual kelereng pada teman-temannya. Satu wadah kecil, ia jual seharga 7,99 pounsterling. Tak hanya menyasar teman-teman sekolahnya, ia mulai memajang dagangannya di situsnya. Tak terasa, 'omzet'-nya mencapai hingga 599 pounsterling.

Mulai kerepotan dengan 'bisnis'-nya, ia meminta tolong pada ibu dan dua orang kakaknya untuk membantu melayani pesanan.
"Harli telah terobsesi dengan kelereng sejak dia berusia enam tahun. "Obsesinya menjadi begitu besar sehingga kami mulai memanggilnya Raja Kelereng," kata Tina.

Ia sendiri hingga kini tak bisa percaya dengan kesuksesan anaknya. "Saya tidak pernah berpikir itu akan menjadi begitu populer - kita sedang berjuang untuk mengatasi membludaknya pesanan," katanya. Omzet usahanya, kini mencapai ratusan ponsterling.

Namun, Tina mengakui, semua strategi pemasaran hasil pemikiran Harli. "Sebagai bos dia sangat setuju dan memiliki ide sendiri tentang bagaimana untuk melakukan sesuatu," katanya. Ck..ck..ck...

Redaktur: Siwi Tri Puji B

Sumber: The Sun





BBM BERSUBSIDI DIKURANGI, INFLASI MENINGKAT

Pemerintah akan mengurangi kuota BBM bersubsidi menjadi 37,8 juta kiloliter (kl). Padahal kebutuhan BBM bersubsidi diprediksi 43,7 juta kiloliter. Kuota 37,8 terbagi menjadi, premium 22,2 juta kl, sisanya 15,6 juta kl adalah minyak tanah dan solar.

Penurunan kuota bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang diikuti rencana pembatasan konsumsi BBM bersubsidi pada 2012 akan memukul daya beli masyarakat dan daya saing Indonesia di tingkat global.
Demikian diungkapkan pengamat ekonomi dari Universitas Padjadjaran (Unpad), Erman Sumirat, di Bandung, Senin (10/10). Padahal, menurut dia, di tengah krisis yang sedang melanda Amerika Serikat dan Eropa, stabilitas perekonomian nasional sangat penting.

"Penurunan kuota BBM bersubsidinya cukup drastis dan akan sangat berdampak pada masyarakat. Waktu yang dipilih pun tidak tepat karena di   tengah   krisis   Amerika Serikat dan Eropa, Indonesia seharusnya konsentrasi meningkatkan daya saing ekonomi yang kuat," katanya. Pembatasan BBM bersubsidi, menurut dia, akan berimbas pada semua sektor, mulai dari penurunan daya beli masyarakat hingga daya saing produk Indonesia. Usaha kecil menengah (UKM) pun, menurut dia, dipastikan akan terkena dampak kebijakan yang tidak populis ini.


Dari sisi penyediaan infrastruktur penunjang pun, menurut dia, jauh dari mendukung kebijakan tersebut. Saat ini, Indonesia belum memiliki moda transportasi massal yang mumpuni dan mendukung kebijakan penghematan BBM. "Pertimbangkan efek sosialnya, potensi penyelewengan, penyelundupan, dan kelangkaan. Sangat berisiko," ujar Erman.

la mengaku, pada dasarnya setuju bahwa suatu saat subsidi harus dihapuskan. Namun, menurut Erman, kebijakan itu bisa diambil jika daya saing nasional secara ekonomi sudah kuat, ada peningkatan pendapatan masyarakat secara agregat dan kesiapan kondisi infrastruktur publik.

Sementara Acuviarta Kartabi menilai, kebijakan ini akan memukul perekonomian nasional. Apalagi, wacananya sudah digulirkan jauh-jauh hari, saat konsep yang disusun pemerintah belum sepenuhnya matang.

"Ini sangat berbahaya karena akan memicu ekspektasi inflasi. Sebaiknya matangkan dulu konsepnya, pertim-bangkan dampaknya terhadap semua sektor, dan pilih timing yang tepat untuk mengumumkan serta mengeksekusi kebijakan ini," katanya.
Acuviarta mengaku, pada dasarnya ia setuju dengan rencana pengurangan subsidi BBM, termasuk pembatasan konsumsinya. Namun, menurut dia, harus dilakukan secara bertahap dan dikombinasikan dengan penyesuaian harga BBM bersubsidi untuk meminimalisasikan gejolak perekonomian dan potensi penyelewengan.

Menteri Keuangan Agus Martowardojo memprediksi, penghematan subsidi BBM di Jawa Bali pada 2012 akan meningkatkan inflasi 0,5 sampai 0,6 persen.
(Sumber: Pikiran Rakyat)