Amerika Serikat di Ambang Krisis Ekonomi Berkepanjangan, Dengan terjadinya krisis keuangan di Amerika Serikat dan Eropa, membuat nilai mata uang dolar AS terus melemah. Warganya Mulai Incar Emas untuk Berinvestasi. Harga komoditas emas diprediksi akan terus meningkat
Harga emas berbanding terbalik dengan dolar AS, jika dolar AS melemah, harga emas mengalami penguatan. Banyak alasan yang mendorong harga emas terus naik, diantaranya adalah emas dianggap instrumen investasi lindung asset. Dengan demikian, begitu terjadi ketidakpastian ekonomi, emas dengan segera diburu orang.
Berbagai kenaikan harga komoditas dan potensi kekacauan ekonomi di Negara-negara barat, yang sudah tampak di depan mata, akan membuat harga emas naik.
Harga emas logam mulia di Bandung saat ini (19 Agustus 2011) sudah mencapai Rp.525.000/per gram. Harga emas di Amerika melonjak ke rekor 1.850 dolar AS per ounce. Setelah Amerika Serikat untuk pertama kalinya mengalami penurunan peringkat kredit utang dari tangan Standard & Poor. Seiring dengan itu, harga emas naik 30 persen tahun ini dan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir harga emas sudah naik sebanyak 80% terhadap dolar AS.
Satu hal yang mengejutkan, investasi saham mulai dihindari di AS. Emas, menjadi incaran investasi baru. "Orang-orang yang tidak berbicara tentang hal itu bahkan enam bulan lalu, kini menjadi sangat tertarik pada emas hari ini," kata Frank Trotter, presiden EverBank Direct di Jacksonville, Florida, yang memegang hampir 500 juta dolar AS nilai logam mulia dalam bentuk hard asset bagi kliennya.
Pembelian emas melompat lebih dari 18 juta ons selama bulan lalu, sedangkan untuk data yang sama tahun lalu hanya 8,4 juta ons, menurut data dari Komisi Perdagangan Komoditi Berjangka.
Mengejutkan, karena selama ini emas bukanlah investasi yang diperhitungkan di AS. Selama krisis keuangan tahun 2008, emas bahkan turun 20 persen. Pada ancaman krisis kali ini, dolar terdegradasi dan emas menjadi primadona.
Menurut William Rhind, managing director ETF Securities, yang mengelola 4,2 miliar dolar AS yang diperdagangkan di bursa saham, sejatinya nilai emas tak terlalu tinggi pada tingkat sekarang. Ia menyebut pada tahun 1980 harga emas per ounce mencapai 873 dolar AS. Disesuaikan dengan inflasi, maka nilainya akan menjadi 2.391 dolar AS saat ini.
(Republika, Pikiran Rakyat)
Pembelian emas melompat lebih dari 18 juta ons selama bulan lalu, sedangkan untuk data yang sama tahun lalu hanya 8,4 juta ons, menurut data dari Komisi Perdagangan Komoditi Berjangka.
Mengejutkan, karena selama ini emas bukanlah investasi yang diperhitungkan di AS. Selama krisis keuangan tahun 2008, emas bahkan turun 20 persen. Pada ancaman krisis kali ini, dolar terdegradasi dan emas menjadi primadona.
Menurut William Rhind, managing director ETF Securities, yang mengelola 4,2 miliar dolar AS yang diperdagangkan di bursa saham, sejatinya nilai emas tak terlalu tinggi pada tingkat sekarang. Ia menyebut pada tahun 1980 harga emas per ounce mencapai 873 dolar AS. Disesuaikan dengan inflasi, maka nilainya akan menjadi 2.391 dolar AS saat ini.
(Republika, Pikiran Rakyat)